Masakan desa atau biasa di sebut dengan Kuliner Desa adalah hidangan tradisional yang khas dari suatu daerah pedesaan, yang sering kali menggunakan bahan-bahan alami dan lokal yang mudah didapat di sekitar lingkungan desa. Resep-resepnya biasanya diwariskan secara turun-temurun dan mencerminkan tradisi, budaya, serta nilai-nilai sosial masyarakat setempat.
Ciri khas utama dari masakan desa meliputi:
- Bahan Lokal dan Segar: Ketergantungan pada bahan-bahan musiman yang tersedia secara lokal, seperti sayuran dari kebun sendiri (misalnya, tumis genjer atau sayur bening bayam merah) atau ikan air tawar, yang memastikan kesegaran dan keaslian rasa.
- Pengolahan Sederhana: Metode memasak cenderung sederhana, sering kali melibatkan teknik dasar seperti merebus, menumis, atau menggoreng, yang menjaga keaslian rasa bahan utama.
- Rasa Autentik dan Kuat: Masakan desa sering kali kaya akan bumbu dan rempah-rempah alami, menghasilkan cita rasa yang kuat dan khas, berbeda dari masakan perkotaan yang mungkin lebih halus atau terstandar.
- Nilai Budaya dan Tradisi: Setiap hidangan sering kali memiliki cerita atau makna budaya, menjadi bagian dari perayaan lokal atau santapan harian yang menghubungkan generasi.
- Kesederhanaan: Penampilannya mungkin sederhana, namun rasanya seringkali dianggap lebih lezat dan otentik karena penggunaan bahan alami dan minimnya bahan tambahan.
Secara singkat, masakan desa adalah perwujudan kuliner yang jujur, bersahaja, dan penuh cita rasa dari kehidupan pedesaan, yang mengutamakan bahan segar dan warisan resep lokal.