Urap berasal dari daerah Jawa, khususnya daerah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Makanan ini merupakan hidangan tradisional yang sudah ada sejak zaman Jawa Kuno dan keberadaannya tercatat dalam prasasti pada abad ke-10.
Asal-usul:
Urap berasal dari daerah Jawa dan telah ada sejak lama, dengan nama kuno seperti kuluban yang disebut dalam prasasti Linggasuntan dari Kerajaan Medang (Mataram Kuno).
Penyebaran:
Meski berasal dari Jawa, urap juga populer di berbagai wilayah Indonesia dan memiliki variasi nama serta cara penyajian di setiap daerah.
Contoh di daerah lain:
Jepara, Jawa Tengah: Disebut kuluban.
Bali: Hidangan serupa bernama lawar atau jukut urap (meskipun ada perbedaan bumbu dan komposisi).
Sunda: Terdapat urap jagung.
Manado: Ada varian urap dengan sambal dabu-dabu.
Mencicipi
Urap dapat dibuat dari berbagai macam sayuran yang umumnya direbus atau dikukus, lalu dicampur dengan bumbu kelapa parut. Sayuran yang lazim digunakan antara lain bayam, kangkung, dan kacang panjang.
Berikut adalah beberapa jenis sayuran yang cocok untuk urap:
Sayuran Daun:
Bayam: Sayuran daun hijau yang populer dan mudah ditemukan.
Kangkung: Pilihan umum lainnya untuk urap.
Daun singkong: Sering digunakan, memberikan tekstur khas.
Daun pepaya muda: Membutuhkan perebusan yang lebih lama untuk mengurangi rasa pahitnya.
Kenikir: Sayuran tradisional yang juga cocok untuk urap.
Sayuran Lainnya:
Kacang panjang: Memberikan sensasi renyah pada urap.
Taoge (kecambah): Biasanya digunakan mentah atau disiram air panas sebentar, memberikan tekstur segar.
Kubis (kol): Diiris tipis dan direbus hingga empuk.
Kecipir: Dapat ditambahkan untuk variasi tekstur.
Nangka muda atau pepaya muda serut: Bahan urap tradisional di beberapa daerah.
Semua sayuran ini dicampur dengan kelapa parut yang telah dibumbui dengan rempah-rempah seperti cabai, bawang putih, kencur, terasi, dan gula untuk menciptakan cita rasa urap yang khas.